2.3 Bukti telah mendirikan shalat
Bukti pertama dan utama sebagai orang yang telah mendirikan sholat ialah berusaha menyelamatkan manusia dari segala penderitaannya. Usaha menyelamatkan manusia dari segala penderitaannya itu harus dilakukan dengan 2 cara :
1. Memberikan bantuan pada orang – orang yang sedang menderita. Pemebrian bantuan ini menurut ajaran agama islam diberikan lewat beberapa jalan, seperti yang dikemukakan oleh Dr. Abdul kadir Audah dalam bukunya Al Islam Wa audha’uh al qonanih sebagai berikut :
a. Jalan positif ada 3, yaitu harta pustaka, zakat, hak pemerintah untuk mengambil harta kekayaan pribadi buat kepentingan umum.
b. Jalan negatif, jalan negatif ini ialah mengharamkan menimbun harta yang tidak ada gunanya ( QS At Taubah ; 34 )
Allah berfirman :
( ٣٤ : التوبة ) أَلِيمٍ بِعَذَابٍ فَبَشِّرْهُم اللّهِ سَبِيلِ فِي يُنفِقُونَهَا وَلاَ وَالْفِضَّةَ الذَّهَبَ يَكْنِزُونَ الَّذِينَ وَ . . .
Artinya : Dan orang – orang yang menimbun harta kekayaan emas dan perak dan
mereka tidak menafkahkannya dijalan Allah, maka beri khabarlah olehmu
kepada mereka, bahwa mereka nanti akan memperoleh azab yang sangat
pedih ( S. At Taubah ; 34 )
c. Jalan fakulatif ( boleh diturut, boleh pula tidak ). Jalan ini seperti bershadaqoh dan bernafkah di jalan Allah ( QS Al Baqarah ; 261 )
Allah berfirman :
يُضَاعِفُ وَاللّهُ حَبَّةٍ مِّئَةُ سُنبُلَةٍ كُلِّ فِي سَنَابِلَ سَبْعَ أَنبَتَتْ حَبَّةٍ كَمَثَلِ اللّهِ سَبِيلِ فِي الَهُمْ أَمْوَ يُنفِقُونَ الَّذِينَ مَّثَلُ
( ٢٦١ : البقرة ) عَلِيمٌ وَاسِعٌ وَاللّهُ يَشَاءُ لِمَن
Artinya : Perumpamaan orang – orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah
seperti sebuah biji yang tumbuh padanya tujuh tangkai pada tiap – tiap
tangkai itu ada seratus biji dan Allah akan melipat gandakan kepada orang
– orang yang dikehendakinya dan Allah itu luas pemberiannya dan amat
mengetahui ( S. Al Baqarah ; 261 )
2. Membangun kehidupan dan penghidupan manusia sampai tercapai tujuannya, yaitu hidup makmur dan berbahagia. Karena dengan jalan inilah manusia akan dapat bebas dari segala penderitaannya.
Untuk maksud itulah Allah memerintahkan kepada orang yang sholat, apabila telah selesai mengerjakan sholat, maka hendaklah bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia Allah sambil mengingat Allah banyak – banyak. Terdapat dalam surat Al Jum’ah ; 10. Peraturan Allah yang harus dihiraukan dalam menggarap bumi tersebut ada 2 macam :
1. Peraturan Allah yang berlaku bagi bumi sendiri, yang kita istilahkan dengan sunnatullah. Peraturan pokok sunnatullah yang harus dihiraukan manusia dalam rangka menggarap bumi ialah :
a. Segala sesuatu diciptaakan oleh Allah dengan ukuran – ukuran tertentu ( QS. Al Qomar ; 49 )
Allah berfirman :
( ٤٩ : القمر ) بِقَدَرٍ خَلَقْنَاهُ شَيْءٍ كُلَّ إِنَّا
Artinya : Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dia dengan ukuran tertentu
( S. Al Qomar ; 49 )
b. Segala sesuatu yang dicipatkan Allah dengan berpasang-pasangan ( QS Adz Dzariyat ; 9 )
Allah berfirman :
( ٤٩ : الذاريات ) . . . زَوْجَيْنِ خَلَقْنَا شَيْءٍ كُلِّ وَمِن
Artinya : Dan dari segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan
( S. Adz. Dzariyat ; 49 )
c. Bagi segala suatu ada hukum pertimbangan ( QS Ar Rahman ; 7-8 )
Allah berfirman :
( ٨ - ٧ : الرحمن ) الْمِيزَانِ فِي تَطْغَوْا أَلَّا الْمِيزَانَ وَوَضَعَ رَفَعَهَا وَالسَّمَاء
Artinya : Dan langit Ia tinggikan dia dan Ia adakan hukum perimbangan. Karena itu
sekali – kali jangan kamu langgar hukum perimbangan itu.
( S. Ar Rahman ; 7 – 8 )
d. Sunnatullah itu berlaku serba tetap ( QS Al Ahdzab ; 62 dan Fatir ; 43 )
Allah berfirman :
( ٤٣ : فاطر ٦٢ : الأحزاب ) . . . تَبْدِيلاً اللَّهِ لِسُنَّتِ تَجِدَ فَلَن . . .
Artinya : Dan kamu tidak akan pernah menemui pada sunnatullah itu perubahan.
( S. Al Ahzab ; 62 dan Fatir ; 43 )
e. Sunnatullah itu satu dengan yang lainnya saling berkaitan atau saling bekerja sama untuk tujuan –tujuan tertentu.
f. Pada alam berlaku hukum sebab dan akibat ( QS Al A’raf : 96 dan Shad ; 10 )
g. Alam diciptakan Allah untuk manusia ( QS Al Baqarah ; 29 )
2. Peraturan Allah yang berlaku untuk manusia sebagai makhluk rohani yang kita istilahkan dengan dinullah. Peraturan pokok dinullah yang harus dihiraukan manusia dalam menggarp bumi antara lain :
a. Belajar dan bekerja dengan sungguh – sungguh ( QS Al Hajj ; 78 )
Allah berfirman :
( ٧٨ : الحج ) . . . جِهَادِهِ حَقَّ اللَّهِ فِي وَجَاهِدُوا
Artinya : Dan bersungguh – sungguhlah kamu di jalan Allah dengan sebenar – benar
kesungguhan ( S. Al hajj ; 78 )
b. Bekerja sama dengan baik ( QS Al Ma’idah ; 2 )
Allah berfirman :
( ٢ : المائدة ) . . .وَالتَّقْوَى الْبرِّ عَلَى وَتَعَاوَنُواْ . . .
Artinya : Dan brtolong – tolonglah kamu atas kebaikan dan ketaqwaan
( S. Al Maidah ; 2 )
c. Disiplin yang tinggi
d. Jangan boros dan hendaklah hemat ( Qs Al Isra’ ; 27 )
Allah berfirman :
( ٢٧ : الإسراء ) . . . الشَّيَاطِينِ إِخْوَانَ كَانُواْ الْمُبَذِّرِينَ إِنَّ
Artinya : Sesungguhnya orang – orang yang boros itu adalah temannya syetan
( S. Al Isra’ : 27 )
e. Carilah segala yang haram ( HR muslim )
f. Teguh pendirian ( QS Hud ; 112 dan Ali Imran ; 60 )
Karena itulah segala peraturan Allah adalah benar dan oleh karena itu manusia harus menjalankannya. Dunia sekarang menjadi krisis karena manusia sudah tidak mentaati peraturan Allah. William james ( tokoh ahli jiwa dari Amerika Serikat ) mengatakan satu – satunya obat bagi kegelisahan (sumber krisis) ialah percaya kepada tuhan.
Apabila manusia telah mentaati segala aturan dengan baik dan benar diistilahkan dengan takwa. Maka Allah berjanji akan membukakan barokahNya dari langit dan bumi ( QS Al A’raf ; 96 ).
Oleh karena itu kekayaan harus dinafkahkan ke jalan Allah. Orang – orang yang menahan harta Allah ditangannya termasuk orang – orang yang ingkar kepada nikmat Allah. ( QS Thaha ; 124 dan Al Baqarah ; 39 ). Dengan demikian kualitas kemanusiaannseseorang ditentukan pula dengan besarnya bantuan terhadap orang lain dan besarnya usaha dalam mewujudkan tujuan hidup manusia. Dari seluruh keterangan diatas jelaslah bahwa zakat dan shadaqoh, infak serta lainnya adalah bukti utama keberhasilan sholat seseorang. Oleh karena itu Al Qur’an selalu mengiringi sholat dengan zakat.
2.4 Pemantapan hasil shalat
Sudah dijelaskan, bahwa bukti dari telah mendirikan shalat ialah berusaha menyelamatkan manusia dari segala penderitaannya atau mencapaikan tujuan hidupnya dengan penuh tanggung jawab.
Tetapi rasa tanggung jawab dan kesediaannya untuk memberikan bantuan tersebut sering terganggu. Adapun hal-hal yang mengganggunya itu ialah:
1. Kecintaan manusia kepada harta
Dan kecintaan manusia kepada harta yang banyak ini amat bersangatan sekali
Allah berfirman :
( ٨ : العاديات ) لَشَدِيدٌ الْخَيْرِ لِحُبِّ وَإِنَّهُ
Artinya: Dan sesungguhnya dia mencintai harta itu bersangatan sekali
(S. Al’Adiyat ; 8)
2. Godaan syetan
Syetan menggoda manusia dalam hal harta ini dengan dua cara, yaitu:
a. Menganjurkan manusia untuk berlaku kikir.
b. Menganjurkan manusia untuk berlaku boros.
c. Ujian Allah
Setiap orang yang mengaku beriman pasti akan diuji oleh Allah, sehingga terbukti dalam kenyataan, bahwa dia benar-benar beriman disini : benar-benar telah mendirikan shalat ( S. Al Ankabut 2-3 )
Karena itu mungkin saja ketiga hal tersebut akan melemahkan atau menggoyahkan hasil shalat yang telah diperoleh. Karena itu manusia perlu disadarkan lagi dengan penderitaan yang serimg dialami leh orang-orang miskin. Untuk maksud inilah diwajibkan Allah kepada manusia untuk berpuasa.
Selama berpuasa itu:
1. Manusia disadarkan akan hebatnya penderitaan lapar yang sering dialamioleh orang-orang miskin dan tidak berpunya.
2. Manusia dilatih untuk menahan dan menendalikan seluru rayuan nafsunya.
3. Manusia dilatih untuk menoak godaan syetan.
4. Manusia dilatih untuk menundukan akal sehat dan emosinya kepada kehendak ( aturan ) Allah ( S. Al Baqarah 183 ).
Allah berfirman :
( ١٨٣ : البقرة ) تَتَّقُونَ لَعَلَّكُمْ قَبْلِكُمْ مِن الَّذِينَ عَلَى كُتِبَ كَمَا الصِّيَامُ عَلَيْكُمُ كُتِبَ آمَنُواْ الَّذِينَ أَيُّهَا يَا
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa, ( S. Al Baqarah ; 183 )
Dari uraian diatas jelaslah, bahwa puasa telah menambah kesadaran mnausia untuk membantu orang-orang miskin dan tidak berpunya, kemudian menambah kekuatan mental manusia agar tidak terayu oleh cumbuan nafsu dan tergoda oleh godaan syetan serta tabah dalam menghadapi ujian Allah pada waktu merealisasikan pembebasan manusia dari segala penderitaannya atau mewujudkan tujuan hidup manusia dalam kenyataan kehidupan sehari-hari.
2.5 Penyempurnaan
Bahwa sholat adalah ibadah rohani, zakat adalah ibadah harta dan puasa adalah ibadah jasmani sedangkan haji adalah ibadah yang mencakup keseluruhan, ibadah rohani dengan talbiyah dan wukuf, ibadah harta dengan pembiayaannya dan ibadah jasmani dengan tawaf, sa’i dan melempar jumroh.
Mula – mula Allah memerintahkan kepada manusia untuk melaksanakan ibadah haji. Dalam firmannya (QS. Ali Imran ; 97 )
Allah berfirman :
( ٩٧ : عمران آل ) . . . سَبِيلاً إِلَيْهِ اسْتَطَاعَ مَنِ الْبَيْتِ حِجُّ النَّاسِ عَلَى وَلِلّهِ . . . .
Artinya : Dan menjadi kewajiban bagi manusia terhadap Allah untuk berhaji ke
Ka’bah itu, yaitu bagi orang - orang yang sanggup mengunjunginya
( S. ali irman ; 97 )
Manfaat – manfaat yang perlu diambil dari pelaksanaan haji antara lain :
a. Haji untuk memenuhi panggilan Allah sehingga begitu ibadah ini dimulai dan diucapkan adalah - ﻟﺑﻴﻙ ﺍﻟﻟﻬﻡ ﻟﺑﻴﻙ
b. Dengan haji semua umat islam dari seluruh dunia berkumpul pada suatu tempat untuk melaksanakan ibadah yang sama dengan pakaian yang sama.
c. Haji adalah ibadah yang banyak sekali hubungannya dengan kehidupan dan perjuangan nabi Ibrahim dan keluarganya. Apalagi memang diperintahkan oleh Allah untuk mengikuti agama nabi Ibrahim seperti difirmankannya Ali Imran ; 95. Karena itu Allah menceritakan kepada kita dalam Al Qur’an tentang bagaimana nabi Ibrahim mencari, menyiarkan, menegakkan dan mebela kebenarannya.
Jadi kesimpulannya :
1. Ibrahim yang berpikirkan sehat dan merdeka tidak bisa menerima kenyataan situasi keluarganya yang bergemilang dalam kemusyrikan dalam menyembah patung.
2. Karena itu ibrahim berusaha menyelidiki dengan tekun dan sepenuhnya minat dan cermat siapakah yang patut disembah manusia.
3. Kebenaran ini diyakini Ibrahim karena berdasarkan penyelidikan.
4. Karena kebenaran itu disampaikan dan dipertahankan oleh Ibrahim.
5. Karena kesediaan Ibrahim mengorbankan segala apa yang ada padanya.
d. Selama musim haji umat islam yang melksanakn ibadah haji dianjurkan untuk berziarah ketempat – tempat bersejarah yang terjadi di zaman nabi Muhammad.
Bangsa Indonesia dalam perjuangan kemerdekaannya pun telah melalui fase – fase seperti yang dilalui nabi Ibrahim. Yang :
1. Bangsa Indonesia tidak dapat lagi menerima situasi dijajah lagi oleh bangsa asing.
2. Lantas mereka mencari kebenarannya.
3. Kebenarannya tersebut lantas mereka memproklamasikan ke seluruh dunia.
4. Karena itu bangsa Indonesia mendapat tantangan dari penjajahnya terdahulu.
5. Karena kesediaan bangsa Indonesia memperjuankan segala – galanya maka sukseslah perjuangn mereka.
e. Ibadah haji adalah ibadah yang memberikan kesan kerohanian yang luar biasa hebatnya sehingga Dr Soedjatmoko pernah mengatakan “Saya belum pernah merasakan kebahagiaan yang begitu tinggi kecuali ketika saya bersujud di sisi ka’bah di tanah suci Mekkah”.
Setiap orang yang sudh naik haji pasti menginginkan agar hajinya menjadi haji mabrur. Karena itu dia harus menjadi pelopor dalam menjadi penyelamat manusia agar mencapai tujuan hidup mereka.
Dari seluruh uraian di atas jelaslah bahwa haji menyempurnakan ke hambaan manusia kepada Allah.
Bab 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyimpulkan apa – apa yang telah kita bicarakan dengan bagian – bagian yang terdahulu. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut ini :
1. Negeri asal manusia adalah Jannah ( Surga )
2. Manusia dikirim oleh Allah ke bumi ini adalah untuk menjadi khalifahNya, dengan dua kewajiban pokok, yaitu mewujudkan kemakmuran dan kebahagiaan hidup bagi umat manusia.
3. Pada suatu waktu nanti manusia harus kembali ke negeri asalnya, Kalau tidak dia harus masuk mereka. Sebab pada waktu itu hanya ada dua tempat itu saja.
4. Sarana yang telah ditetapkan oleh Allah untuk pembinaan tersebut ialah Rukun Islam yang lima, yaitu : syahadah, shalat, zakat, puasa dan haji.
5. Untuk memulai jadi hamba Allah ialah dengan mengucapkan dua kalimat syahadah.
6. Perbuatan paling utama untuk membuktikan kebenaran syahadah seseorang ialah shalat.
7. Dengan demikian bukti paling utama, bahwa seseorang sudah shalat dengan baik ialah bersedia mengorbankan apa saja miliknya untuk mewujudkan tujuan hidup manusia tersebut dalam bentuk zakat, shadaqah, infaq, dan sebagainya.
8. Akan tetapi rasa tanggung jawab dan kesediaan berkorban tersebut akan sering terganggu oleh nafsu cinta harta manusia, godaan syetan dan ujian Allah. Karena itu rasa tanggung jawab dan kediaan tersebut perlu dimantapkan. Sarana untuk memantapkan itu ialah puasa.
9. Haji benar – benar hendak menyempurnakan pengabdian manusia kepada Allah. Sebab untuk melaksanakan haji tersebut manusia harus mengorbankan segala – galanya (harta, tenaga, fikiran, perasaan, anak, istri, tanah air, dan waktu) dan menanggung segala macam perbuatan yang ditimbulkannnya (waktu berangkat, waktu disana, dan waktu pulang).
10. Sesudah itu orang haji diperintahkan pula untuk meresapi perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW dalam pengabdian keduanya terhadap Allah dengan mengorbankan segala – galanya dan menanggung segala macam derita yang ditimbulkannya.
3.2 Saran
Disarankan :
1. Agar apa – apa yang telah dibicarakan itu benar – benar menjadi milik kita dan dapat kita amalkan menuntut semestinya.
2. Semoga tulisan ini member dorongan yang kuat kearah perbaikan tersebut.
3. Agar semua umat islam hendaknya selalu mengamalkan Rukun Islam dalam kehidupan sehari – sehari baik dengan penyempurnaan maupun tanpa penyempurnaan.